Jeme Lubai

       Muara Enim Infokom, memberitahukan via Situs www.muaraenim.go.id Gubernur Sumatera Selatan Ir. Hi. Syahrial Oesman, M.M. mengadakan kunjungan kerja di Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim. Kunjungan tersebut pada tanggal 28 September 2007 merupakan rangkaian acara safari Ramadhan yang dilaksanakan di Mesjid Anuqobah Desa Jiwa Baru Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim.
Dalam sambutan dan arahannya ia mengatakan kegiatan safari yang dilaksanakan merupakan kegiatan rutin untuk lebih mempererat tali ukuwah untuk berkoordinasi dan berkomunikasi antara ulil amri dan umaro, Pemerintah dan masyarakat sebagai wujud hubungan harmonis sebagai modal dasar pembangunan.
Sementara itu, Bupati Muara Enim Hi. Kalamudin D, SH. MH mengucapkan terima kasih atas kunjungan Kerja dalam rangka Syafari tersebut dengan harapan dapat
menjadikan inspirasi untuk meningkatkan pembangunan terutama diwilayah pedesaan.
Dalam syafari tersebut, Gubernur menyerahkan bantuan dana oprasional kepada Ustad dan Ustadzah sebesar 30 juta , bingkisan sembako, bingkisan makanan bagi anak dan balita, kompor dan briket batu bara, bibit karet dll. sementara Bupati menyerahkan 5 gulung sejadah dan 50 buku yasin

Kutipan berita diatas merupakan suatu kebanggan bagi masyarakat Lubai umumnya dan masyarakat desa Jiwa Baru khususnya karena kunjungan tersebut merupakan untuk pertamakalinya Desa Jiwa Baru (Kurungan Jiwa dan Baru Lubai) dikunjungi oleh seorang Gebernur sejak kemerdekaan negara Republik Indonesia.

      Orang dalam bahasa Lubai disebut dengan Jeme. Yang dimaksud dengan Jeme Lubai adalah anak keturunan dari nenek moyangnya yang lahir dan berdomisili di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Lubai. Sistem kekerabatan Jeme Lubai menganut faham Fatrilinear atau kekerabatan fihak Ayah.
Lubai adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan, Indonesia. Namanya Desa sebagai berikut : Aur, Beringin,Baru Lubai, Kota Baru, Pagar Gunung, Pagar Diwe, Prabumenang, Suke Merindu, Lubai Jaya, Lubai Makmur, Lubay Persada, Gunong Radje, Tandjung Kemale,Lecah Lubai, Karang Lubai, Suka Lubai. Bahasa sehari adalah dialek akhiran e contoh kemana menjadi kemane. Sudah menjadi sude. Kata Lubai diambil dari sebuah nama sungai yang mengalir sepanjang Desa tersebut diatas. Penulis pernah menemukan kata-kata lubai di negeri Serawak Malaysia. Bahasa lubai ada persamaan dengan bahasa Malaysia..
Jeme Lubai banyak yang merantau di Propinsi Lampung dan membentuk pengajian Perantau Sedaerah Lubai.
Tokoh masyarakat Lubai antara lain :
Hi. Achmad bin Kori(Kolonel Purn TNI AD) mantan ketua DPRD Kota Palembang;
M. Rivai (Lekol Purn. TNI AD) mantan Bupati Kabupaten Lampung Utara;
Hi. Bachrul Ilmi, S.E.,M.Soc.Sc pejabat Departemen Keuangan di Jakarta;
Hi.M.Hoyin,S.E.,S.H.,M.M. pejabat Pemkot Palembang.

 

Bagi tokoh Jeme Lubai yang belum tercantum diblog ini silakan hubungan kami dengan email : puteralubai@gmail.com untuk selanjutnya akan kami cantumkan pada blog ini.

2 Komentar

  1. Oktober 1, 2007 pada 9:14 am

    […] Baca selengkapnya klik disini :  […]

  2. Oktober 2, 2007 pada 2:44 am

    […] Oktober 2nd, 2007 pada 1:29 am (Blogroll) Orang dalam bahasa Lubai disebut dengan Jeme. Yang dimaksud dengan Jeme Lubai adalah anak keturunan dari nenek moyangnya yang lahir dan berdomisili di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Lubai. Baca selengkapnya klik disini : […]


Tinggalkan komentar