Syahrul Rajab.

Keutamaan dan Amalan di Bulan Rajab

Sebentar lagi kita akan memasuki bulan-bulan yang mulia, yaitu bulan Rajab, Sya’ban dan Ramadhan. Tanggal 1 Rajab 1428 H insya Allah bertepatan 16 Juli 2007. Semoga Allah memberi kesempatan kepada kita untuk dapat mengamalkan amalan dan doa yang utama di bulan yang mulia ini.

Keutamaan bulan Rajab

Rasulullah saw bersabda: “Bulan Rajab adalah bulan Allah Yang Maha Agung, tidak ada bulan yang menandingi kemuliaan dan keutamaannya. Di dalamnya diharamkan berperang dengan orang-orang kafir, karena bulan Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan ummatku. Barangsiapa yang berpuasa sehari di dalamnya wajib baginya memperoleh ridha Allah, dijauhkan dari murkanya, dan diselamatkan dari semua pintu neraka.” (Mafatihul Jinan 132).

Rasulullah saw bersabda: “Bulan Rajab adalah bulan untuk memohon pengampunan bagi ummatku. Maka hendaknya mereka memperbanyaklah istighfar di dalamnya.” (Mafatihul Jinan).

 

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang berpuasa satu hari di akhir bulan Rajab, ia akan diselamatkan dari siksaan yang berat sakratul maut dan azab kubur. Barangsiapa yang berpuasa dua hari di akhir bulan ini, ia akan diselamatkan di shirathal mustaqim. Dan barangsiapa yang yang berpuasa tiga hari di akhir bulan ini, ia akan diselamatkan pada hari kiamat, hari paling menakutkan. (Mafatihul Jinan).


Di antara keutamaan bulan Rajab di dalam terdapat malam-malam Biydh (malam ke 13, 14, dan 15), dan Nishfu Rajab. Di dalamnya ada doa dan amalan yang istimewa. Di bulan Rajab juga ada malam yang sangat utama yaitu malam Raghaib. Apa malam Raghaib itu? Malam Raghaib adalah malam Jum’at pertama di bulan Rajab.

 

Tentang keutamaan malam Raghaib, Rasulullah saw bersabda: “Bulan Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan ummatku. Barangsiapa yang berpuasa penuh di bulan Rajab, Allah mewajibkan baginya tiga hal: Pengampunan semua dosa yang lalu, penjagaan terhadap sisa umurnya, keamanan dari kehausan pada hari kiamat.”

Kemudian salah seorang yang sangat tua berdiri dan berkata: Ya Rasulallah, aku sudah lemah tidak mampu berpuasa sebulan penuh.

Rasulullah saw bersabda: “Berpuasalah pada hari pertama, hari pertengahan dan hari terakhir, kebaikan satu hari berbanding sepuluh hari, sehingga kamu akan memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa sebulan penuh.”

Selanjutnya Rasulullah saw bersabda: “Tetapi janganlah kalian lupa malam Jum’at yang pertama di bulan Rajab, karena sesungguhnya malam itu adalah malam yang oleh para malaikat dinamakan malam Raghaib. Setelah berlalu sepertiga malam, di malam itu, seluruh malaikat langit dan malaikat bumi berkumpul di Ka’bah dan sekitarnya, Allah datang kepada mereka dan berfirman: “Wahai para malaikat-Ku, mintalah kepadaku apa yang kalian inginkan.”
Para malaikat menjawab: Hajatku pada-Mu wahai Tuhanku adalah ampunilah orang-orang yang berpuasa di bulan Rajab. Allah Azza wa Jalla menjawab: “Aku telah melakukannya.” (Al-Wasail 8: 98).

 

Amalan di bulan Rajab

Amalan di bulan Rajab ada yang bersifat khusus dan ada yang bersifat umum. Amalan yang khusus artinya amalan yang dilakukan pada malam atau hari tertentu di bulan Rajab. Amalan yang bersifat umum artinya amalan yang dilakukan pada malam dan hari kapan saja di bulan Rajab.

 

Amalan dan doa yang bersifat umum

Amalan dan doa yang sifatnya umum banyak sekali yang diajarkan oleh Rasulullah saw dan keluarga sucinya (sa), antara lain:

1.      Memperbanyak membaca istighfar: Astaghfirullaha wa atubu ilayh.

2.      Dalam suatu riwayat disebutkan: “Barangsiapa yang tidak mampu berpuasa, maka hendaknya membaca tasbih 100 kali setiap hari, agar memperoleh pahala puasa di dalamnya. Tasbihnya sebagai berikut:


سُبْحَانَ الاِْلهِ الْجَليلِ، سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَنْبَغِي التَّسْبِيحُ إِلاّ لَهُ، سُبْحَانَ  اْلأَعَزِّ اْلاَكْرَمِ، سُبْحَانَ مَنْ لَبِسَ الْعِزَّ وَهُوَ لَهُ اَهْلٌ .

Subhânal ilâhil jalîl, subhânaman lâ yanbaghit tasbîhu illâ lahu, subhânal a’azzil akram, subhâna man labisal ‘izza wa huwa lahu ahlun.

Mahasuci Tuhan Yang Maha Agung, Mahasuci yang tak layak ditasbih kecuali Dia, Mahasuci Yang Maha Agung dan Maha Mulia, Mahasuci Yang Memakai pakaian keagungan dan hanya Dia yang layak memilikinya.

 

 3.   Membaca doa:

 
اَللّهُمَّ اِنّي اَساَلُكَ صَبْرَ الشّاكِرينَ لَكَ، وَعَمَلَ الْخائِفينَ مِنْك، وَيَقينَ الْعابِدينَ لَكَ، اَللّهُمَّ اَنْتَ الْعَلِيُّ الْعَظيمُ، وَاَنَا عَبْدُكَ الْبائِسُ الْفَقيرُ، اَنْتَ الْغَنِيُّ الْحَميدُ، وَاَنَا الْعَبْدُ الذَّليل، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّد وَآلِهِ وَاْمْنُنْ بِغِناكَ عَلى فَقْري، وَبِحِلْمِكَ عَلى جَهْلي، وَبِقُوَّتِكَ عَلى ضَعْفي، يا قَوِيُّ يا عَزيزُ، اَللّـهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّد وَآلِهِ الاْوصياءِ الْمَرْضِيِّينَ، وَاكْفِني ما اَهَمَّني مِنْ اَمْرِ الدُّنْيا وَالاخِرَةِ يا اَرْحَمَ الرّاحِمينَ .

Allâhumma innî as-aluka shabrasy syâkirîna laka, wa ‘amalal khâifîna minka, wa yaqînal ‘abidîna laka. Allâhumma Antal ‘aliyyul ‘azhîm wa ana ‘abdukal bâisul faqîr, Antal Ghaniyyul hamîd wa anal ‘abdudzdzalîl. Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihi, wamnun bighinâka ‘alâ faqrî, wa bihilmika ‘alâ jahlî, wa biquwwatika ‘alâ dha’fî, yâ Qawiyyu yâ ‘Azîz. Allâhumma shali ‘alâ Muhammadin wa âlihil awshiyail mardhiyyîn, wakfinî mâ ahammanî min amrid dun-yâ wal âkhirah yâ Arhamar râhimîn.

 
Ya Allah, aku memohon kesabaran orang-orang yang bersyukur pada-Mu, amal orang-orang takut pada-Mu, dan  keyakinan orang-orang yang beribadah pada-Mu. Ya Allah, Engkau Maha Mulia dan Maha Agung, sementara aku adalah hamba-Mu yang sengsara dan fakir. Engkau Maha kaya dan Maha Terpuji, sementara aku adalah hamba-Mu yang hina. Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, karuniakan kekayaan-Mu pada kefakiranku, santun-Mu pada kejahilanku, kekuatan-Mu pada kelemahanku wahai Yang Maha Kuat dan Maha Mulia. Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya para washinya yang diridhai oleh Allah, cukupi daku apa yang kuinginkan dalam urusan dunia dan akhirat wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi.

 

 3.      Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca istighfar berikut di bulan Rajab sebanyak 100 kali dan mengakhirinya dengan bersedekah, Allah akan mengakhirinya dengan rahmat dan ampunan-Nya. Dan barangsiapa yang membacanya 400 kali, Allah mencatat pahala baginya seperti pahala 100 orang yang mati syahid:

 
   اَسْتَغْفِرُ اللهَ لا اِلهَ إِلاّ هُوَ وَحْدَهُ لا شَريكَ لَهُ وَاَتُوبُ اِلَيْهِ  

Astaghfirullâha lâilâha illâ huwa lâ syarîka lahu wa atûbu ilayh.

Aku mohon ampun kepada Allah, tiada Tuhan kecuali Dia Yang Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bertaubat kepada-Nya.

 

 4.   Membaca doa berikut setiap sesudah shalat fardhu:

 

يا مَنْ اَرْجُوهُ لِكُلِّ خَيْر، وَآمَنَ سَخَطَهُ عِنْدَ كُلِّ شَرٍّ، يا مَنْ يُعْطِي الْكَثيرَ بِالْقَليلِ، يا مَنْ يُعْطي مَنْ سَأَلَهُ يا مَنْ يُعْطي مَنْ لَمْ يَسْأَلْهُ وَمَنْ لَمْ يَعْرِفْهُ تَحَنُّناً مِنْهُ وَرَحْمَةً، اَعْطِني بِمَسْأَلَتي اِيّاكَ جَميعَ خَيْرِ الدُّنْيا وَجَميعَ خَيْرِ الاْخِرَةِ، وَاصْرِفْ عَنّي بِمَسْأَلَتي اِيّاكَ جَميعَ شَرِّ الدُّنْيا وَشَرِّ الاْخِرَةِ، فَاِنَّهُ غَيْرُ مَنْقُوص ما اَعْطَيْتَ، وَزِدْني مِنْ فَضْلِكَ يا كَريمُ.

 

Yâ Man arjûhu likulli khayrin, wa âmana sakhathahu ‘inda kulli syarrin. Yâ May yu’thil katsîra bil-qalîl. Yâ May yu’thî man sa-alahu. Yâ man yu’thî mal lam yas-alhu wa mal lam ya’rifhu tahannunan minhu wa rahmah, a’thinî bimas-alatî iyyâka jamî’a khayrad dun-yâ wa jamî’a khayral âkhirah, washrif ‘annî bimas-alatî iyyâka jamî’a syarrad dun-yâ wa syarral âkhirah, fainnahu ghayra manqûshin mâ a’thayta, wa zidnî min fadhlika yâ Karîm.

 
Wahai yang aku harapkan dari-Nya semua kebaikan, yang aku takutkan murka-Nya dalam setiap keburukan. Wahai Yang Memberi karunia yang banyak dalam amal yang sedikit. Wahai Yang Memberi karunia pada orang yang memohon. Wahai Yang Memberi karunia pada orang yang tidak memohon dan belum mengenal rahmat dan kasih sayang-Nya, karuniakan padaku apa yang kumohon pada-Mu semua kebaikan dunia dan semua kebaikan akhirat, dan selamatkan daku dengan permohonanku pada-Mu dari semua keburukan dunia dan keburukan akhirat. Karena tak akan berkurang apa yang telah Kau berikan, dan tambahkan padaku dari karunia-Mu wahai Yang Maha Mulia.

 

Amalan dan doa yang bersifat khusus

Amalan dan doa ini banyak sekali, antara lain:

 

 1.      Membaca doa berikut pada malam pertama, khususnya ketika melihat bulan tanggal 1Rajab:

 

اَللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَب وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا شَهْرَ رَمَضَانَ، واَعِنَّا عَلَى الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ وَحِفْظِ اللِّسَانِ، وَغَضِّ الْبَصَرِ، وَلاَ تَجْعَلْ حَظَّـنَا مِنْهُ الْجُوعَ وَالْعَطَشَ .

 

Allâhumma barik lana fi Rajab wa sya’ban, wa ballighnâ syahra Ramadhan, wa a’innâ ‘alâsh shiyâmi wal qiyâmi wa hifzhil lisân, wa ghadhdhal bashari, wa lâ taj’al hazhzhnâ minhul jû’a wal ‘athasy.

 
Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban, sampaikan kami pada bulan Ramadhan. Bantulah kami untuk melakukan puasa, qiyamul layl, menjaga lisan dan menjaga pandangan, dan jangan jadikan puasa kami hanya lapar dan dahaga.

 

 2.  Amalan malam Nishfu Rajab:

Pertama: Mandi sunnah

Kedua: Menghidupkan mala mini dengan ibadah.

Ketiga: Ziarah kepada Imam Husein (sa)

Keempat: Shalat sunnah enam rakaat, salam setiap dua rakaat

Kelima: Shalat tiga puluh rakaat, salam setiap dua rakaat. Setiap rakaat sesudah Fatihah membaca
surat Al-Ikhlash (10 kali). Shalat ini memiliki keutamaan yang sangat besar.

Keenam: Shalat dua belas rakaat, salam setiap dua rakaat. Setiap rakaat sesudah Fatihah membaca
surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, An-Nas dan Al-Qadar (4 kali). Sesudah membaca empat kali:

 
اَللهُ اَللهُ رَبّي لا اُشْرِكُ بِهِ شَيْئاً، وَلاَ اَتَّخِذُ مِنْ دُونِه وَلِيّاً،

Allâhu Allâhu Rabbî lâ usyriku bihi syay-â, wa lâ attakhidzu min dûnihi waliyyâ.

Allah, Allah Tuhanku, aku tidak mensekutukan sesuatu dengan-Nya, dan aku tidak menjadikan kekasih dan pemimpin selain-Nya.

 
kemudian mohonlah kepada Allah apa yang Anda inginkan, insya Allah diijabah. Amin Ya Rabbal ‘alamin.

 

Amalan dan doa pada malam Raghaib

 Berpuasa pada hari Kamis pertama bulan Rajab.

  1. Melakukan shalat dua belas rakaat antara Maghrib dan Isya’, setiap dua rakaat salam. Setiap rakaat sesudah Fatihah membaca surat Al-Qadar (3 kali) dan
    surat Al-Ikhlash (12 kali). Setelah selesai melakukan shalat membaca 70 kali:

 

اللهم صل على محمد النبي الأمي وعلى آله

Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin an-nabiyyil ummiy wa ‘alâ âlihi

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad nabi yang ummi dan kepada keluarganya.

 
Kemudian sujud dan membaca:

سبوح قدوس رب الملائكة والروح

Subbûhun Quddûsun Rabbul malâikati war-rûh.

Maha Suci dan Maha Quddus Tuhannya malaikat dan Ar-Ruh

 
Kemudian duduk kembali dan membaca 70 kali:

 

رب اغفر وارحم وتجاوز عما تعلم انك انت العلي الأعظم

Rabbighfir warham wa tajâwaz ‘ammâ ta’lamu innaka Antal ‘Aliyyul ‘A’zham

Tuhanku, ampuni daku, sayangi daku, dan hapuskan dosaku yang telah Engkau ketahui, sesungguhnya Engkau Maha Tinggi dan Maha Agung.

 
Kemudian sujud kembali dan membaca 70 kali:

 
سبوح قدوس رب الملائكة والروح

Subbûhun Quddûsun Rabbul malâikati war-rûh.

Maha Suci dan Maha Quddus Tuhannya malaikat dan Ar-Ruh

Tinggalkan komentar